Jakarta, 27 November 2025 — Steel Architectural Symposium 2025 sukses digelar di Jakarta dengan mengangkat tema “Shaping Resilient Future: Heritage and Modernity in Steel Architectural Design.”
Acara ini mempertemukan lebih dari 150 arsitek, akademisi, dan pemimpin industri dari Indonesia, Australia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura untuk membahas peran strategis steel architecture dalam menjawab tantangan desain masa depan.
Simposium ini merupakan kolaborasi antara Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Pertubuhan Akitek Malaysia (PAM), Association of Siamese Architects under Royal Patronage (ASA), University of Architecture Ho Chi Minh City (UAH), AustCham Singapore, dan NS BlueScope. Tahun ini semakin bernilai dengan hadirnya Glenn Murcutt Architecture Foundation Australia, membawa perspektif global mengenai desain yang peka budaya dan berkelanjutan.
Tokoh Arsitektur Australia Berbagi Perspektif Masa Depan Desain
Dua pembicara utama dari Australia memberikan wawasan mendalam mengenai peran baja dalam arsitektur modern. Ar. Nick Sissons, AIA, RIBA, perwakilan Glenn Murcutt Architecture Foundation dan Principal dari Sissons Architects, memaparkan filosofi desain Glenn Murcutt tentang arsitektur yang responsif terhadap alam dan konteks lokal.
Sementara itu, Ar. Steve Woodland, BArch FRAIA AIUS MDIA, Creative Director COX Architecture, membahas perubahan kebutuhan ruang hidup kontemporer dan bagaimana steel architecture menawarkan solusi adaptif dan berkelanjutan.
Diskusi Panel ASEAN yang Dinamis
Rangkaian diskusi panel menghadirkan pemikiran dari berbagai negara, di antaranya:
- Ar. Kulthida Songkittipakdee — HAS design and research (Thailand)
- Eng. Do Huu Nhat Quang — GreenViet (Vietnam)
- Ts. Leong Sai Pink — Gamuda Land (Malaysia)
- Ar. Budi Pradono — budi pradono architects (Indonesia)
Diskusi dipandu oleh Ar. Intanon Chantip, Founder INchan-atelier (Thailand), yang menyoroti pentingnya menjaga karakter lokal dalam perkembangan desain modern.
Ar. Budi Pradono menyampaikan bahwa kerja sama lintas negara seperti ini menjadi landasan kuat bagi perkembangan desain kawasan: “Kolaborasi ini menunjukkan bahwa jejaring arsitektur di ASEAN memiliki energi besar untuk mendorong pencapaian yang lebih relevan, berpengaruh, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.”
Menuju ASEAN Steel Architectural Awards 2026
Simposium ini sekaligus menandai dimulainya rangkaian menuju ASEAN Steel Architectural Awards 2026, ajang dua tahunan yang diinisiasi BlueScope pada 2024. Penghargaan ini menjadi wadah bagi arsitek kawasan untuk menunjukkan inovasi dan kreativitas dalam pemanfaatan baja sebagai elemen struktural maupun ekspresif.
Mendorong Kolaborasi Desain Regional
Dengan jumlah peserta yang hadir dari enam negara, simposium ini berhasil memperkuat jejaring profesional arsitektur ASEAN. Diskusi berlangsung hangat dan produktif—dari tren desain berkelanjutan hingga tantangan urban di kota-kota besar kawasan.
Simposium tahun ini menegaskan bahwa steel architecture bukan hanya teknologi konstruksi, tetapi pendekatan desain yang relevan untuk membangun masa depan yang lebih adaptif, efisien, dan memiliki identitas budaya yang kuat.
Rekaman Steel Architectural Symposium 2025 bisa diikuti secara penuh melalui Youtube berikut ini:





