Surabaya bersiap menjadi episentrum gagasan arsitektur dan konstruksi ketika IndoBuildTech Expo 2025 kembali digelar di Grand City Convex, 17–21 September 2025. Selama lima hari, pameran ini tidak hanya menghadirkan ratusan produk material bangunan, arsitektur, dan interior dari brand nasional maupun internasional, tetapi juga menghidupkan diskursus yang lebih luas: bagaimana inovasi, teknologi, dan keberlanjutan dapat saling bertemu dalam membentuk wajah kota-kota modern Indonesia.
Barometer Tren Konstruksi dan Desain
Menurut Alfin Irsal, Exhibition General Manager PT Debindo Global Expo (Debindo Group), penyelenggara pameran, IndoBuildTech Surabaya memiliki peran lebih dari sekadar etalase produk:
“IndoBuildTech bukan hanya ruang transaksi, melainkan barometer tren konstruksi dan desain berkelanjutan. Melalui pameran ini, kami ingin menampilkan arah perkembangan industri sekaligus menjadi wadah pertemuan profesional untuk menciptakan sinergi baru,” ujarnya.
Brand-brand besar seperti Lamitak, TACO, Tostem, Surya Pertiwi, Onna, AICA, Onda, Duma & Rooftop, hingga Plaswood mempertegas fungsi IndoBuildTech sebagai panggung peluncuran produk inovatif. Fokus mereka tidak hanya pada estetika dan kualitas, melainkan juga pada daya tahan serta relevansi dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Kolaborasi Profesi dan Asosiasi
Kehadiran asosiasi profesi memberi dimensi lebih mendalam pada IndoBuildTech. Ar. Fafan Tri Affandi, IAI, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur, menegaskan pentingnya pameran ini bagi komunitas arsitektur di wilayahnya:
“IndoBuildTech menjadi pintu masuk arsitek Jawa Timur terhadap material inovatif dan teknologi terbaru. Dengan akses langsung ini, kami bisa mewujudkan karya arsitektur yang tidak hanya indah, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan generasi mendatang,” jelasnya.
Selain IAI, dukungan hadir dari HDII Jawa Timur yang menekankan peluang besar bagi desainer interior di tengah perubahan gaya hidup urban, serta IALI Jawa Timur yang membawa isu ruang terbuka hijau sebagai investasi lintas generasi. AP3I menambahkan perspektif konstruksi ramah lingkungan melalui seminar nasional, sementara ICAN menghadirkan pembahasan mengenai peran material baja lapis untuk bangunan institusional dan infrastruktur.
Ruang Kreativitas dan Inspirasi
Pameran ini juga diperkaya dengan Product Workshop yang memberi wawasan aplikatif terkait material terbaru. Di sisi lain, National Architecture Installation Festival (NAIFEST) dan IndoBuildTech Concept Exhibition (INCEPTION) menghadirkan karya arsitektur dalam format instalasi dua dan tiga dimensi—mendorong pengunjung untuk melihat langsung bagaimana ide, desain, dan teknologi dapat saling berinteraksi.
Dari Pameran ke Kolaborasi Nyata
Lebih dari sekadar agenda tahunan, IndoBuildTech Surabaya berfungsi sebagai ruang kolaborasi industri. Pertemuan antara produsen material, arsitek, kontraktor, developer, hingga end-user membuka jalur kemitraan yang potensial melahirkan proyek-proyek baru. Efek berganda dari interaksi ini bukan hanya penguatan sektor konstruksi, tetapi juga kontribusi pada pemulihan ekonomi nasional.
Menuju Kota yang Berkelanjutan
Dengan momentum IndoBuildTech, Surabaya menjadi tuan rumah bagi gagasan-gagasan baru yang akan memengaruhi lanskap arsitektur dan konstruksi Indonesia. Produk inovatif, teknologi material, dan wacana keberlanjutan yang dipresentasikan di pameran ini membuka ruang refleksi: bagaimana arsitektur dapat mewujudkan kota yang lebih hijau, inklusif, dan berdaya tahan.
Pada akhirnya, IndoBuildTech Surabaya 2025 hadir bukan hanya sebagai pameran, melainkan sebagai perayaan gagasan arsitektur berkelanjutan, tempat di mana inovasi dan desain berpadu demi masa depan kota Indonesia.


