Home BERITA Jalla Seharusnya Lebih Berperan Dalam Pembangunan Infrastruktur

Jalla Seharusnya Lebih Berperan Dalam Pembangunan Infrastruktur

by Redaksi
0 comment

Ahli Teknik Sipil, Profesor Herman Wahyudi mengatakan, teknologi jalan beton Jalla (Jaring Laba-Laba) sebagai inovasi anak bangsa seharusnya memiliki peran lebih dalam pembangunan infrastruktur yang tengah digalakkan pemerintah di seluruh wilayah Indonesia.

“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya Ditjen Bina Marga seharusnya dapat memberikan peluang bagi inovasi bangsa sendiri khususnya dibidang konstruksi agar dapat diaplikasikan untuk pembangunan infrastruktur, apalagi kalau inovasi tersebut telah lolos uji,” kata Prof. Herman saat dihubungi, Selasa.

Menurut Prof. Herman, teknologi Jalla sendiri samahalnya dengan konstruksi jalan lainnya yang menggunakan perkerasan beton (rigid pavement), hanya saja memiliki struktur yang lebih stabil karena dilengkapi dengan sirip-sirip menyerupai jaring laba-laba.

Prof. Herman berpendapat dengan maraknya pembangunan jalan tol dan jalan nasional di berbagai pelosok wilayah Indonesia, termasuk Trans Papua seharusnya juga ikut menyertakan teknologi karya bangsa sendiri, apalagi kalau teknologi tersebut tidak membutuhkan kontraktor dengan keahlian khusus.

Khususnya untuk jalan tol, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dapat memberikan sosialisasi penggunaan konstruksi karya bangsa sendiri sesuai kebijakan pemerintah untuk memperbesar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

“Teknologi Jalla itu bisa dikerjakan seluruh kontraktor termasuk kontraktor kecil, disamping itu telah teruji lebih banyak menyerap tenaga kerja, lebih ramah lingkungan karena sedikit menggunakan alat berat, serta lebih ekonomis biaya pembangunan dan pemeliharaannya,” kata Prof. Herman.

Prof. Herman berpendapat belum banyaknya teknologi Jalla dimanfaatkan dalam pembangunan infrastruktur sangat bergantung kemauan dari pemilik proyek baik itu pemerintah, BUMN, atau swasta, kemudian juga konsultan perencana harus ikut terlibat.

“Pendekatannya memang tidak mudah untuk masuk dalam lingkungan tersebut, namun bisa dijalankan sepanjang pemegang paten dalam hal ini PT Katama Suryabumi dapat meyakinkan teknologi ini jauh lebih efisien baik dari segi biaya pembuatan maupun pemeliharaan,” kata Prof. Herman.

Kalau ada yang menyebutkan teknologi Jalla ini membutuhkan perbaikan tanah (soil improvement) sebelum dihampar di atasnya, Prof. Herman mengatakan, seluruh konstruksi baik itu perkerasan aspal maupun beton terlebih dahulu harus ada perbaikan tanah, khususnya tanah yang memiliki daya rusak tinggi.

“Tanah lempung, tanah ekpansif, dan tanah gambut membutuhkan penanganan khusus terlebih dahulu sebelum di atasnya di tempatkan perkerasan jalan. Semua itu bisa dihitung, mau kualitas seperti apa serta teknologi mana yang mau dipakai,” kata Prof. Herman.

Prof. Herman mengatakan, untuk di tanah-tanah yang memiliki sifat ekstrim semacam itu teknologi Jalla sudah terbukti mampu menahan beban di atasnya seperti di Dumai Provinsi Riau dan Bojonegoro Jawa Timur. Seharusnya teknologi yang telah teruji semacam ini dapat diberi kesempatan untuk pemanfaatan yang lebih luas lagi.

Prof. Herman menyampaikan apresiasinya kerja sama PT Katama Suryabumi yang telah menggandeng BUMN Karya dengan tujuan memanfaatkan pabrik pra cetak yang ada di seluruh Indonesia agar dapat diaplikasikan untuk pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia.

“Tinggal menunggu keberpihakan dari pengambil kebijakan serta pemilik proyek baik itu dari swasta maupun BUMN,” kata Prof. Herman.

Sumber: Antara

You may also like

Indonesia Construction & Architecture Network

A media, based on nationwide networking of architecture industry stakeholder.  We manage online media, project exhibition of architecture firm, architecture networking event including workshop / seminar / talk-show, and market data, as well as provides marketing communication services.

Contact Us

PT MEDIA JEJARING ARSITEKTUR & KONSTRUKSI
Conclave Simatupang Kawasan Komersial Cilandak No. 410
Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta 12560

WhatsApp: +62 812 108 6417
Phone: 021 2780 6182
Email: indonesia@arsitektur.asia
Website: www.arsitektur.asia
Facebook: jejaringarsitektur

ICAN, Indonesia Construction & Architecture Network – All Right Reserved by Arsitektur Asia